BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pasar
Pada dasarnya pasar adalah
tempat pertemuan antara penjual dengan pembeli, ada juga pasar adalah
daerah atau tempat (area) yang didalamnya terdapat
kekuatan – kekuatan permintaan dan penawaran yang saling bertemu
untuk membentuk suatu harga. Pasar dapat pula diartikan sebagai suatu kelompok
orang– orang yang diorganisasikan untuk melakukan tawar - menawar (dan
melakukan tempat bagi penawaran dan permintaan) sehingga dengan demikian
terbentuk harga. Perngertian pertama biasanya disebut pengertian konkret, sedangkan
pengertian yang kedua disebut sebagai pengertian yang abstrak. Kedua pengertian
di atas masih dianggap sempit dan kurang lengkap, sehingga William J.
Stanton mengemukakan pengertian yang lain tentang pasar, yakni: pasar
adalah orang – orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk
berbelanja dan kemauan untuk membelanjakan. Jadi dalam pengertian tersebut
terdapat tiga faktor utama yang menunjang terjadinya pasar.
a.
Orang dengan segala keinginannya
b.
Daya beli mereka
c.
Tingkah laku dalam pembelian mereka.
2.2 Pengertian Permintaan
Pasar
Menurut Kotler, bapak Pemasaran Dunia, permintaan adalah
keinginan terhadap produk tertentu, yang didukung oleh daya beli. Jadi, jelas
bahwa keinginan yang tidak didukung oleh daya beli bukanlah permintaan
(demand). Sementara itu pengertian permintaan pasar atau suatu
produk/jasa adalah jumlah keseluruhan yang akan dibeli oleh sekelompok
konsumen tertentu di dalam suatu daerah tertentu, dalam waktu tertentu dalam
lingkungan pemasaran tertentu dan dalam suatu program pemasaran tertentu.
Permintaan adalah jumlah barang yang dibutuhkan konsumen yang
mempunyai kemampuan membeli pada berbagai tingkat harga Permintaan efektif:
permintaan yang didukung oleh daya beli. Permintaan potensial adalah permintaan
yang didasarkan pada kebutuhan saja. Permintaan konsumen terhadap barang
dan jasa akan menentukan jumlah barang dan jasa yang harus dihasilkan.
Permintaan perseorangan tidak akan mempengaruhi harga, namun apabila
bersama-sama akan membentuk permintaan dalam pasar. Untuk dapat dipakai dalam
pengambilan keputusan manajemen, dalam analisis antara jumlah barang yang
diminta dengan semua jumlah variabel yang mempengaruhinya. Sedangkan permintaan
pasar untuk suatu produk adalah: Jumlah volume total yang akan dibeli oleh
kelompok pelanggan tertentu dalam wilayah geografis tertentu dalam jangka waktu
tertentu dan dalam lingkungan pemasaran tertentu dibawah program pemasaran
tertentu.
2.3
Konsep
Utama dalam Pengukuran Permintaan Pasar.
Permintaan
dapat di ukur berdasarkan tingkat produk yang berbeda , wilayah waktu yang
berbeda. Masing-masing pengaturan permintaan jangka pendek suatu jenis produk
tertentu untuk tujuan pemasaran, bahan baku, perencanaan produksi, dan untuk
meminjam uang tunai. Ia mungkin meramalkan permintaan regional dari lini
produksi utamanya untuk memutuskan pembentukan suatu jalur distribusi
regional.
a. Pasar mana yang di ukur
Ukuran suatu pasar tergantung pada
jumlah pembeli yang mungkin ada pada suatu penawaran pasar tertentu. Pasar
POTENSIAL adalah sekumpulan konsumen yang menyatakan minat dalam tingkat
memadai untuk suatu penawaran pasar tertentu. Pasar yang tersedia adalah
kompulan konsumen yang mempunyai minat, penghasilan, dan akses pada penawaran
pasar tertentu.
b. Permintaan pasar
Jumlah volume total yang akan dibeli
oleh kelompok pelanggan tertentu di dalam wilayah geogravis tertentu dalam
jangka waktu tertentu dan dalam lingkungan pemasaran tertentu di bawah program
pemasaran.
c. Ramalan pasar
Ramalan pasar menunjukan permintaan
pasar yang di perkirakan, bukanya permintaan pasar maximum.
d. Potensi pasar
Potensi pasar adalah batas yang
dapat di capai oleh permintaan pasar pada saat pengeluaran pemasaran yang di
lakukan industri mendekati tidak terbatas, di dalam lingkungan tertentu.
1. Permintaan terhadap perusahaan
Permintaan
pasar tergantung pada bagaimana produk perusahaan, pelayanan harga, komunikasi
dan lainnya secara relatif terhadap para pesaing. Jika hal-hal lain sama,
pangsa pasar perusahaan akan tergantung pada ukuran dan efektifitas pengeluaran
pemasarannya relatif terhadap para pesaing.
2. Potensi perusahaan
Adalah
batas yang di capai oleh permintaan terhadap perusahaan pada saat usaha
pemasaran perusahaan meningkat relatif terhadap para pesaing.
e. Mengukur Permintaan Pasar Sekarang
Mengestimasi potensi pasar total
adalah jumlah penjualan maximum yang mungkintersedia bagi seluruh perusahaan
dalam industri selama periode tertentu dengan tingkat pemasaran tertentu yang
di lakukan industri yang bersangkutan dalam kondisi lingkungan tertentu.
Mengestimasi Wilayah pasar perusahaan haruslah sangat berhati-hati dalam
menentukan wilayah pasar. Ada 2 metode yang tersedia, yaitu :
1.
Metode Build Up : metode yang memerlukan identifikasi
terhadap pembeli potensial dan estimasi potensi potensi pembelian mereka .
2. Metode Multiple-Factor Index :
adalah metode langsung yang mengasumsikan potensi pasar.
f. Meramal Permintaan Mendatang
Mengestimasi pasar di masa mendatang
yang perlu ddi perhatikan dalam hal ini adalah mempersiapkan ramalan penjualan,
ramalan ekonomi makro, ramalan industri.
1. Survei minat pembeli. Di lakukan
untuk mengetahui apa yang akan di lakukan pembeli dalam kondisi tertentu.
2. Gabungan pendapat tenaga penjual.
Wawancara antara pembeli dan penjual untuk melakukan estimasi terhadap produk
yang di buat oleh perusahaan.
2.4 Faktor yang mempangaruhi Permintaan
a. Selera. Apabila
selera konsumen terhadap suatu barang dan jasa tinggi maka akan diikuti dengan
jumlah barang dan jasa yang diminta akan mengalami peningkatan, demikian
sebaliknya. Contohnya: permintaan terhadap telepon genggam.
b. Pendapatan
konsumen. Apabila pendapatan konsumen semakin tinggi akan diikuti daya beli
konsumen yang kuat dan mampu untuk membeli barang dan jasa dalam jumlah yang
lebih besar, demikian sebaliknya.
c. Harga barang/jasa
pengganti. Konsumen akan cenderung mencari barang atau jasa yang harganya
relatif lebih murah untuk dijadikan alternatif penggunaan. Contohnya: bila
harga tiket pesawat Jakarta-Surabaya sama harganya dengan tiket kereta api,
maka konsumen cenderung akan memilih pesawat sebagai alat transportasi. Contoh
lain: untuk seorang pelajar bila harga pulpen lebih mahal dari pensil, maka ia
akan cenderung untuk membeli pensil.
d. Harga
barang/jasa pelengkap. Keduanya merupakan kombinasi barang yang sifatnya saling
melengkapi. Contoh: kompor dengan minyak tanah, karena harga minyak tanah
mengalami kenaikan maka orang beralih menggunakan bahan bakar minyak tanah dan
beralih ke bahan bakar gas.
e. Perkiraan
harga di masa datang. Apabila konsumen menduga harga barang akan terus
mengalami kenaikan di masa datang, maka konsumen cenderung untuk menambah
jumlah barang yang dibelinya. Contoh: Pada saat krisis ekonomi, ketika konsumen
memperkirakan harga-harga sembako esok hari akan melambung tinggi, maka mereka
akan memborong sembako tersebut hari ini.
f. Intensitas
kebutuhan konsumen. Bila suatu barang atau jasa sangat dibutuhkan secara
mendesak dan dirasakan pokok oleh konsumen, maka jumlah permintaan akan
mengalami peningkatan. Contoh: kebutuhan akan bahan pokok beras, konsumen
bersedia membeli dalam jumlah harga tinggi, walaupun pemerintah sudah
menetapkan harga pokok.
2.5 Strategi Mengelola
Permintaan
a. Mengelompokkan
Permintaan (Partitioning Demand).
Permintaan
akan jasa jarang timbul dari hal – hal yang bersifat homogen. Misalnya dalam
jasa penerbangan, terdapat perbedaan antara penumpang bisnis pada hari – hari
kerja dengan penumpang yang mengadakan perjalanan liburan akhir pekan. Untuk
menghindari keadaan yang tidak pasti, biasanya permintaan dikelompokkan berdasarkan
permintaan regular dengan permintaan yang tidak pasti. Contohnya pada sebuah
bank, ada nasabah yang dikelompokkan sebagai nasabah yang tidak tentu kehadirannya,
seperti nasabah individu.
b. Menawarkan
intensif harga (offering price incentive)
Banyak contoh dimana dilakukan kebijaksanaan perbedaan harga (price discrimination) yang tujuannya agar terdapat keseimbangan antara jumlah kapasitas dengan permintaan.
Banyak contoh dimana dilakukan kebijaksanaan perbedaan harga (price discrimination) yang tujuannya agar terdapat keseimbangan antara jumlah kapasitas dengan permintaan.
1.
Perbedaan biaya telepon
tengah malam terutama untuk jarak jauh
2.
Harga pertunjukan siang
(matinee show) yang lebih murah
3.
Sewa hotel yang lebih
murah pada saat – saat sepi, misalnya hari senin sampai dengan hari kamis.
4.
Harga yang lebih tinggi pada
saat sibuk.
Perbedaan harga sering dilakukan perusahaan untuk menjaga agar tidak terlalu banyak kapasitas menganggur (idle capacity) sehingga pendapatan dapat ditingkatkan, disampingi itu, perusahaan tidak ingin membebankan kerugian perusahaan akibat kapasitas lebih tersebut kepada konsumen. Pada perusahaan tertentu, diskriminasi harga ini tidak diberlakukan untuk semua konsumen.
Perbedaan harga sering dilakukan perusahaan untuk menjaga agar tidak terlalu banyak kapasitas menganggur (idle capacity) sehingga pendapatan dapat ditingkatkan, disampingi itu, perusahaan tidak ingin membebankan kerugian perusahaan akibat kapasitas lebih tersebut kepada konsumen. Pada perusahaan tertentu, diskriminasi harga ini tidak diberlakukan untuk semua konsumen.
c.
Melakukan promosi pada
waktu permintaan sepi (promoting off-peak demand)
Usaha-usaha promosi yang dilakukan perusahaan untuk dapat mengisi kapasitas kosong ini bertujuan untuk mencari konsumen lain. Misalnya, suatu hotel membujuk konsumen bisnis agar tidak menggunakan hotel pada hari – hari sibuk, seperti akhir pekan.
Usaha-usaha promosi yang dilakukan perusahaan untuk dapat mengisi kapasitas kosong ini bertujuan untuk mencari konsumen lain. Misalnya, suatu hotel membujuk konsumen bisnis agar tidak menggunakan hotel pada hari – hari sibuk, seperti akhir pekan.
d.
Mengembangkan atau
menawarkan jasa pelengkap lainnya (developing complementary services)
e.
Penggunaan system pesanan dan penanganan
masalah kelebihan pesanan (using and handling the overbooking problems).Dengan
adanya system pemesanan terlebih dahulu, maka permintaan yang penuh pada satu
saat dapat digeser pada waktu – waktu sepi. Bisa juga dilakukan cara untuk
menangani permintaan yang melebihi kapasitas dengan menawarkan tempat – tempat
lain bagi konsumen yang tidak mendapat tempat. System pemesanan tempat seperti
di atas bermanfaat juga bagi konsumen untuk menghindari ketidakpastian
mendapatkan tempat atau risiko harus menunggu tersedianya tempat. Kelemahan dari system pemesanan ini adalah
jika si pemesan tidak jadi berangkat, maka beberapa tempat menjadi tidak
terpakai.
Untuk mengatasi hal ini, beberapa perusahaan jasa menentukan persyaratan, yaitu bila beberapa hari sebelum berangkat tidak ada konfirmasi, maka keberangkatan dibatalkan dan uang muka tidak dikembalikan.
Untuk mengatasi hal ini, beberapa perusahaan jasa menentukan persyaratan, yaitu bila beberapa hari sebelum berangkat tidak ada konfirmasi, maka keberangkatan dibatalkan dan uang muka tidak dikembalikan.
2.6 Strategis Mengelolah Penawaran
Strategi-strategi yang dapat
diterapkan perusahaan jasa untuk menyesuaikan kapasitasnya dengan tingkat
permintaan yang berfluktuasi adalah:
1. Menggunakan karyawan paruh waktu
Karyawan
paruh waktu banyak yang dipekerjakan selama periode sibuk. Strategi ini banyak diterapkan pada jasa yang
terstandarisasi dan untuk tugas yang tidak terlalu banyak membutuhkan
keterampilan khusus. Misalnya toko-toko busana dan kantor pos mempekerjakan
tenaga tambahan paruh waktu (misalnya para pelajar dan mahasiswa yang ingin
mencari pengalaman atau menambah penghasilan) pada waktu menjelang Hari Natal
dan Tahun Baru, Lebaran atau saat-saat permintaan puncak lainnya.
2. Menyewa atau berbagi fasilitas dan peralatan tambahan
Untuk
menghindari investasi tambahan yang cukup mahal dan tidak sepenuhnya dapat
dimanfaatkan, perusahaan jasa dapat menyewa fasilitas atau peralatan tambahan
yang dipergunakan selama periode puncak/sibuk. Alternatif lainnya adalah
mengembangkan shared services, misalnya beberapa rumah sakit secara
bersama-sama membeli peralatan medis tertentu untuk dipergunakan bersama.
Beberapa perusahaan penerbangan juga dapat memanfaatkan peralatan penanganan
bagasi, pintu masuk, dan berbagai fasilitas lainnya secara bersama-sama.
3. Menjadwalkan aktivitas downtime selama periode
permintaan rendah
Guna
menjamin bahwa seluruh kapasitas produktif perusahaan dapat tersedia selama
periode puncak, maka aktivitas-aktivitas seperti renovasi bangunan, reparasi,
liburan karyawan, dan pelatihan harus dijadwalkan selama periode permintaan
diramalkan rendah. Dengan kata lain, perusahaan menerapkan peak–time
efficiency routines, di mana karyawan hanya melakukan tugas-tugas pokok
selama periode permintaan puncak. Di samping itu, perusahaan menjadwalkan
beberapa shift kerja dalam satu hari. Penjadwalan ini sangat penting
terutama bagi perusahaan jasa yang menghadapi permintaan siklikal, seperti
rumah sakit, bank, kepolisian, dan wartel.
4. Melakukan pelatihan silang (cross-training) terhadap
karyawan
Para karyawan dilatih untuk melakukan berbagai macam
tugas, supaya mereka dapat saling membantu dan
menunjang. Hal ini sangat bermanfaat apabila terjadi bottleneck, di mana
sebagian karyawan menghadapi periode sibuk sementara karyawan lainnya relatif
santai. Misalnya, di saat sebagian karyawan bagian persediaan relatif santai
(pekerjaannya relatif tidak banyak), mereka akan diperbantukan pada bagian
kasir bila antrian di kasir supermarket mulai memanjang
.
5. Meningkatkan partisipasi para
pelanggan
Perusahaan
dapat mengupayakan keterlibatan pelanggan sebagai coproducer dalam
tugas-tugas tertentu (komponen jasa yang bersifat customer self-service), misalnya
pasien mengisi sendiri catatan medisnya, konsumen menaruh sendiri barang-barang
belanjaannya di supermarket, dan pelanggan mengambil sendiri makanan dan
minuman yang dipesan di restoran fast food.
2.7
Metode-Metode dalam
Peramalan
Pengukuran permintaan adalah usaha untuk
mengetahui permintaan atas suatu produk atau sekelompok produk di masa yang
lalu dan di masa yng sekarang dalam kendala satu asset kondisi tertentu.
Peramalan permintaan merupakan usaha untuk mengetahui jumlah produk atau
sekelompok produk di masa yang akan datang dalam kendala satu asat kondisi tertentu. Hasil
maksimal dari suatu kegiatan peramalan adalah adalah melakukan minimisasi
ketidakpastian yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. Ada dua macam
pendekatan dalam peramalan yaitu :
a. Pendekatan
time series yaitu model yang tidak memperhatikan hubungan sebab akibat atau
dengan kata lain hasil peramalan hanya memperhatikan kecenderungan dari data
yang di masa lalu yang tersedia. Menurut makridatis dan steven secara skematis
pendekatan ini dapat diganbarkan sebagai berikut:
system
Input-----------------generating
proses----------------------output
Random
effects
b. Pendekatan
yang memperhatikan hubungan sebab akibat
(cause-effects method) atau pendekatan yang menjelaskanterjadinya suatu keadaan
(explanatory method) oleh sebab-sebab tertentu. Dengan kata lain hubungan sebab
akibat yang terjadi bukan hubungan deterministic melainkan hubungan stokastic.
Secara schematic pendekatan inidapat digambarkan sebagai berikut
system
Input--------------cause
and effects relationship------------uotput
Random
effects
1. Prosedur
Peramalan
Tahap-tahap
dalam study kelayakan proyek :
1. analisis
ekonomi yakni yang mengadakan proyeksi terhadap aspek-aspek makro terutama
aspek kependudukan dan pendapatan.
2. analisis
industri yakni analisis terhadap permintaan pasar dari seluruh perusahaan yang
menghasilkan produk sejenisdari produk yang diusulkan dalam study kelayakan
proyek.
3. analisis
penjualan mas lalu yakni dilakukan untuk melihat “ market positioning” produk
dalam stuktur persaingan dan dari padanya dapat diketahui “ market share “ produk tersebut.
4. analisis
peramalan permintaan di mana berkaitan dengan perencanaan program pemasaran di
masa yang akan datang.
5. pengawasan
hasil dari peramalan yakni usaha untuk minimalisasi kesalahan hasil dari
berbagai tenik peramalan yang dugunakan .
2. Kendala Pemilihan Tehnik Peramalan
Kendala-kendala yang dihadapi antara lain:
1. waktu
yang handak diliput yakni rentangan waktu masa ynag akan datang dan jangkauan
peramalan.
2. tingkah
laku data yakni meliputi jumlah , ketepatan, dan tingkah laku data di masa yang
lalu yang tersedia.
3. tipe
model yakni pakah model yang digunakan merupakan model time series, kaosalitas
atau yang lainnya.
4. biaya
yang tersedia yakni biaya yang tersedia untuk penyusunan studi kelayakan
proyek.
5. tingkat
ketepatan yang diinginkan yakni ketelitian dan kecermatan peramalan yang
diinginkan.
6. kemudahan
penerpan yakni kemudahan , manajemen, data dan biaya.
3. Pengukuran
Permintaan Produk
Ada
beberapa metode dalam mengukur permintaan produk :
a.
penggunaan dta impor
produk yang bersangkutan, jika selama ini sebelum proyek yang bersangkutan ada
belum pernah dihasilkan di dalam negeri, dan produk yang bersangkutan merupakan
produk subsitusi impor.
b. penggunaan
data ekpor, impor, dan produksi dalam negeri . formula yang digunkan untuk
keadaan ini adalah:
PE
= P + (I - E) + DC
Dimana:
PE : Permintaan efektif yang di cari
P :
Produksi dalam negeriselama masa yang bersangkutan
I :
Impor yang dilakukan
E :
ekspor yang dilakukan
DC :
jumlah perubahan cadangan produk.
c. metode
rasio rantai yakni metode yang menghitung permintaan efektif dengan cara
membagi dalam komponen-komponen yang lebih kecil dari suatu mata rantai urutan
dari variable yang berpengaruh terhadap produk yang bersangkutan.
4. peramalan
permintaan produk yang sudah mapan
Ada beberapa
metode yang digunakan diantaranya:
a.
metode pendapatan
b. metode
tes atau eksperimen
c. metode
survey
d. metode
time series
e. metode
regresi korelatif
f. metode
input output
5. Peramalan
Permintaan Produk Baru
Ada beberapa
metode yang akan di gunakan :
a.
metode time series di mana metode ini hanya berdasarkan data
dari masa yng lalu.
b. metode
tred linier yang mana dapat di formulasikan :
Y
= a +
bX
Di mna pada
metode ini juga di bagi lagi menjadi beberapa bagian yanitu :
1. metode
least square
pada
awal data yang tersedia adalah mempunyai kecenderunganberbentuk garis lurus .
dan dapat di formulasikan sebagai berikut :
Dimana :
Y :
variable yang akan di ramalkan
a :
kostanta yang akan menunjukkan brsarnya harga
Y
: (ramalan) apabila X sama dengan
nol
b
: variabilitas per x ysitu
menunjukksn besarnya perubahan nilai y dari setiap perubahan satu unit X
X
: unit waktu yang dapat
dinyatakan dalm minggu , bulan , semester, tahun tergantung pada data perusahaan.
Sedangkan
untuk mencari nilai a dan b dapat dengan rumus sebagai berikut :
n åX2
2. metode
product moment
metode
ini hampir sama dengan dmetode leaset squere hanya saja ini di gunakan dalam
meramalkan penjualan perusahaan untuk data yang tersedia adalah mempunyai
kecenderunan berbentuk garis lurus di mana persamaannya adalah :
Y
= a +
bX
.
Dimana :
Y :
variable yang akan di ramalkan
a
: kostanta yang akan menunjukkan
brsarnya harga Y apabila X sama dengan 0
b
: variabilitas per x yaitu
menunjukksn besarnya perubahan nilai y dari setiap perubahan satu unit X
X
: unit waktu yang dapat
dinyatakan dalam minggu , bulan , semester, tahun tergantung pada data
perusahaan
Persamaan I
∑Y
= n.a + b∑x
Dengan syarat ∑x ≠ 0
Persamaan
II
∑XY
= a ∑x + b ∑x2
3. metode
setengah rata-rata
metode
setengah rat-rata ini masih tergolong metode tred linier di man data yang
tersedia tetap berbentuk linier jika kita gambar dalam bentuk grafik.
Y’
= a +
bX
Untuk mencari
nilai a dan b adalah :
Y1
= a + bx1
Y2 =
a = bx2
4.
Metode Kuadratik
Metode kuadratik adalah metode merupakan
trend non linier dan jika kita gambar berbentuk garis melengkung. Sedangkan
persamaan dari bentuk metode kuadratik adalah :
Y’ =
A + BX +
Cx2
Di mana :
Y
: variable yang akan di ramalkan
A : kostanta
yang akan menunjukkan brsarnya harga Y apabila X sama dengan 0 b dan c adalah
variable per X, yaitu menunjukkan besarnya perubahan satu unit X.
X : unit
waktu yang dapat dinyatakan dalam minggu , bulan , semester, tahun tergantung
pada data perusahaan
Sedangkan
koovisiennya adalah ;
A = (∑
y -c ∑X2 ) / n
B = (∑
XY /
∑x2 )
(n ∑X4) - ((∑X2)2)
Dengan syarat ∑X2 sama dengan 0
5. metode
exponencial sederhana
metode
ini digunakan jika data histories di gambar menjadi kurva kecenderungan
berbentuk naik dan turun, akan tetapi kenaikan atau penurunan tidak terlalu
tajam. Maka fungsi persamaannya :
y’ = a.bx
yang dapat disederhanakan menjadi fungsilogaritma yaitu :
y’ = log
a +
log b x
dengan
syarat ∑x = 0
maka
koefisien a dan b dapat dicari
dengan :
N ∑X2
1. Metode
Regresi-Korelasi
Dalam rangka menyusun peramalan
penjualan produk perusahaan ternyata terdapat
beberapa perusahaan di mana penjualan produknya mempunyai ketergantungtan
terhadap penjualan produk yang lain. Produk yang mempengaruhi tersebut dapt
berasal atau diproduksi oleh perusahaan yang sama atau jugadiproduksi atau di
jual oleh perusahan yang lain.
2. Model
Peramalan Penjualan.
Model peramalan penjualan produk
perusahaan dimana produknya merupakan produk permintaan turunan ini tidak jauh
berbeda dengan model penjualan produk terdahulu.
Secara umum prosedur yang dilaksanakan
di dalam penyusunan persamaan tersebut adalah ;
1. mengadakan
pengujian apakah memeng terjadi hubungan antara jumlah penjualan produk
dominant dengan jumlah produk perusahaan.
2. menyusun
regresi antara penjualan produk domimnan dengan produk perusahan atas dasar
penjualan kdi masa yang lalu.
3. menyusun ramalan penjualan produk dominant
4. menyusun
peramalan produk perusahaan.
3.
Regresi Linier
Sederhana
Pada hubungan ini hanya satu
variable yang dianggap bebas atau berpengaruh pada terjadinya variable yang
lain atau variable yang terikat.
Sedangkan
persamaannya adalah ;
Y’
= A +
BX
Dimana:
X =
variable bebas
Y =
variable terikat
A =
bilangan konstan
B =
koofisien regresi
Dengan
menggunakan metode regresi maka diperoreh koefisien a dan b sebagai berikut :
[ N ∑X2 -
((∑X)2) ]
N N
Sebenarnya
banyak sekali perhitungan korelasi , yang dalam penerapannya memerlukan
syarat-syarat tertentu dari data yang tersedia salah satunya adlan dalam bentuk
persamaan sebagai berikut
R
= [ N ( ∑XY)] -
[((∑X) (∑Y)) ]
[ N ( ∑X2 )] -
((∑X)2) ] [ N ( ∑Y2 )] -
((∑Y)2)1/2
4. Metode
statistic untuk analisa khusus, beberapa analisisn khusus antara lain ;
a. analisis
industri
b. analiosis
jenis produk
c. analisis
penggunaan akhir
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
pasar adalah tempat pertemuan antara penjual dengan
pembeli, ada juga pasar adalah daerah atau tempat (area) yang didalamnya
terdapat kekuatan – kekuatan permintaan dan penawaran yang saling
bertemu untuk membentuk suatu harga.
Permintaan adalah jumlah barang yang dibutuhkan konsumen yang
mempunyai kemampuan membeli pada berbagai tingkat harga Permintaan efektif:
permintaan yang didukung oleh daya beli.
Pengukuran
permintaan adalah usaha untuk mengetahui permintaan atas suatu produk atau
sekelompok produk di masa yang lalu dan di masa y ng sekarang dalam
kendala satu asset kondisi tertentu. Peramalan permintaan merupakan usaha untuk
mengetahui jumlah produk atau sekelompok produk di masa yang akan datang
dalam kendala satu asat kondisi
tertentu.
Pengukuran Permintaan Produk
Ada beberapa metode dalam mengukur
permintaan produk
1.
penggunaan dta impor
produk yang bersangkutan
2. penggunaan data
ekpor, impor, dan produksi dalam negeri
3.2 Saran
pengukuran
terhadap permintaan pasar sangat lah penting karena dengan adanya pengukuran
terhadap permintaan pasar Perusahaan dapat
menghasilkan banyak perkiraan permintaan yang berbeda berdasar tingkat produk,
tingkat ruang serta periode waktu yang berbeda. Oleh karena itu lebih baik jika
suatu perusahaan melakukan pengukuran terhadap permintaan pasar karena
dengan melakukan pengukuran terhadap permintaan pasar maka suatu perusahaan
dapat mengidentifikasi peluang pasar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar