Minggu, 31 Mei 2015

Makalah pemasaran mengukur permintaan pasar

BAB II
PEMBAHASAN


2.1  Pengertian Pasar
Pada dasarnya  pasar adalah tempat pertemuan antara penjual dengan  pembeli, ada juga pasar adalah daerah atau tempat (area) yang didalamnya terdapat kekuatan – kekuatan permintaan dan penawaran yang saling bertemu untuk membentuk suatu harga. Pasar dapat pula diartikan sebagai suatu kelompok orang– orang yang diorganisasikan untuk melakukan tawar - menawar (dan melakukan tempat bagi penawaran dan permintaan) sehingga dengan demikian terbentuk harga. Perngertian pertama biasanya disebut pengertian konkret, sedangkan pengertian yang kedua disebut sebagai pengertian yang abstrak. Kedua pengertian di atas masih dianggap sempit dan kurang lengkap, sehingga William J. Stanton mengemukakan pengertian yang lain tentang pasar, yakni: pasar adalah orang – orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk berbelanja dan kemauan untuk membelanjakan. Jadi dalam pengertian tersebut terdapat tiga faktor utama yang menunjang terjadinya pasar.
a. Orang dengan segala keinginannya
b. Daya beli mereka
c. Tingkah laku dalam pembelian mereka.

2.2  Pengertian Permintaan Pasar
Menurut Kotler, bapak Pemasaran Dunia, permintaan adalah keinginan terhadap produk tertentu, yang didukung oleh daya beli. Jadi, jelas bahwa keinginan yang tidak didukung oleh daya beli bukanlah  permintaan (demand). Sementara itu pengertian permintaan pasar atau suatu  produk/jasa adalah jumlah keseluruhan yang akan dibeli oleh sekelompok konsumen tertentu di dalam suatu daerah tertentu, dalam waktu tertentu dalam lingkungan pemasaran tertentu dan dalam suatu program pemasaran tertentu.
Permintaan adalah  jumlah barang yang dibutuhkan konsumen yang mempunyai kemampuan membeli pada berbagai tingkat harga Permintaan efektif: permintaan yang didukung oleh daya beli. Permintaan potensial adalah permintaan yang didasarkan  pada kebutuhan saja. Permintaan konsumen terhadap barang dan jasa akan menentukan jumlah  barang dan jasa yang harus dihasilkan. Permintaan perseorangan tidak akan mempengaruhi harga, namun apabila bersama-sama akan membentuk permintaan dalam pasar. Untuk dapat dipakai dalam pengambilan keputusan manajemen, dalam analisis antara jumlah barang yang diminta dengan semua jumlah variabel yang mempengaruhinya. Sedangkan permintaan pasar untuk suatu produk adalah: Jumlah volume total yang akan dibeli oleh kelompok pelanggan tertentu dalam wilayah geografis tertentu dalam jangka waktu tertentu dan dalam lingkungan pemasaran tertentu dibawah program pemasaran tertentu.

2.3   Konsep Utama dalam Pengukuran Permintaan Pasar.
Permintaan dapat di ukur berdasarkan tingkat produk yang berbeda , wilayah waktu yang berbeda. Masing-masing pengaturan permintaan jangka pendek suatu jenis produk tertentu untuk tujuan pemasaran, bahan baku, perencanaan produksi, dan untuk meminjam uang tunai. Ia mungkin meramalkan permintaan regional dari lini produksi  utamanya untuk memutuskan pembentukan suatu jalur distribusi regional.
a.       Pasar mana yang di ukur
Ukuran suatu pasar tergantung pada jumlah pembeli yang mungkin ada pada suatu penawaran pasar tertentu. Pasar POTENSIAL adalah sekumpulan konsumen yang menyatakan minat dalam tingkat memadai untuk suatu penawaran pasar tertentu. Pasar yang tersedia adalah kompulan konsumen yang mempunyai minat, penghasilan, dan akses pada penawaran pasar tertentu.
b.      Permintaan pasar
Jumlah volume total yang akan dibeli oleh kelompok pelanggan tertentu di dalam wilayah geogravis tertentu dalam jangka waktu tertentu dan dalam lingkungan pemasaran tertentu di bawah program pemasaran.
c.       Ramalan pasar
Ramalan pasar menunjukan permintaan pasar yang di perkirakan, bukanya permintaan pasar maximum.
d.      Potensi pasar
Potensi pasar adalah batas yang dapat di capai oleh permintaan pasar pada saat pengeluaran pemasaran yang di lakukan industri mendekati tidak terbatas, di dalam lingkungan tertentu.
1.      Permintaan terhadap perusahaan
Permintaan pasar tergantung pada bagaimana produk perusahaan, pelayanan harga, komunikasi dan lainnya secara relatif terhadap para pesaing. Jika hal-hal lain sama, pangsa pasar perusahaan akan tergantung pada ukuran dan efektifitas pengeluaran pemasarannya relatif terhadap para pesaing.
2.      Potensi perusahaan
Adalah batas yang di capai oleh permintaan terhadap perusahaan pada saat usaha pemasaran perusahaan meningkat relatif terhadap para pesaing.
e.       Mengukur Permintaan Pasar Sekarang
Mengestimasi potensi pasar total adalah jumlah penjualan maximum yang mungkintersedia bagi seluruh perusahaan dalam industri selama periode tertentu dengan tingkat pemasaran tertentu yang di lakukan industri yang bersangkutan dalam kondisi lingkungan tertentu. Mengestimasi Wilayah pasar perusahaan haruslah sangat berhati-hati dalam menentukan wilayah pasar. Ada 2 metode yang tersedia, yaitu :
1.       Metode Build Up : metode yang memerlukan identifikasi terhadap pembeli potensial dan estimasi potensi potensi pembelian mereka .
2.      Metode Multiple-Factor Index : adalah metode langsung yang mengasumsikan potensi pasar.
f.       Meramal Permintaan Mendatang
Mengestimasi pasar di masa mendatang yang perlu ddi perhatikan dalam hal ini adalah mempersiapkan ramalan penjualan, ramalan ekonomi makro, ramalan industri.
1.      Survei minat pembeli. Di lakukan untuk mengetahui apa yang akan di lakukan pembeli dalam kondisi tertentu.
2.      Gabungan pendapat tenaga penjual. Wawancara antara pembeli dan penjual untuk melakukan estimasi terhadap produk yang di buat oleh perusahaan.
2.4 Faktor yang mempangaruhi Permintaan
a.    Selera. Apabila selera konsumen terhadap suatu barang dan jasa tinggi maka akan diikuti dengan jumlah barang dan jasa yang diminta akan mengalami peningkatan, demikian sebaliknya. Contohnya: permintaan terhadap telepon genggam.
b.    Pendapatan konsumen. Apabila pendapatan konsumen semakin tinggi akan diikuti daya beli konsumen yang kuat dan mampu untuk membeli barang dan jasa dalam jumlah yang lebih besar, demikian sebaliknya.
c.    Harga barang/jasa pengganti. Konsumen akan cenderung mencari barang atau jasa yang harganya relatif lebih murah untuk dijadikan alternatif penggunaan. Contohnya: bila harga tiket pesawat Jakarta-Surabaya sama harganya dengan tiket kereta api, maka konsumen cenderung akan memilih pesawat sebagai alat transportasi. Contoh lain: untuk seorang pelajar bila harga pulpen lebih mahal dari pensil, maka ia akan cenderung untuk membeli pensil.
d.   Harga barang/jasa pelengkap. Keduanya merupakan kombinasi barang yang sifatnya saling melengkapi. Contoh: kompor dengan minyak tanah, karena harga minyak tanah mengalami kenaikan maka orang beralih menggunakan bahan bakar minyak tanah dan beralih ke bahan bakar gas.
e.    Perkiraan harga di masa datang. Apabila konsumen menduga harga barang akan terus mengalami kenaikan di masa datang, maka konsumen cenderung untuk menambah jumlah barang yang dibelinya. Contoh: Pada saat krisis ekonomi, ketika konsumen memperkirakan harga-harga sembako esok hari akan melambung tinggi, maka mereka akan memborong sembako tersebut hari ini.
f.     Intensitas kebutuhan konsumen. Bila suatu barang atau jasa sangat dibutuhkan secara mendesak dan dirasakan pokok oleh konsumen, maka jumlah permintaan akan mengalami peningkatan. Contoh: kebutuhan akan bahan pokok beras, konsumen bersedia membeli dalam jumlah harga tinggi, walaupun pemerintah sudah menetapkan harga pokok.

2.5   Strategi Mengelola Permintaan
a.    Mengelompokkan Permintaan (Partitioning Demand).
    Permintaan akan jasa jarang timbul dari hal – hal yang bersifat homogen. Misalnya dalam jasa penerbangan, terdapat perbedaan antara penumpang bisnis pada hari – hari kerja dengan penumpang yang mengadakan perjalanan liburan akhir pekan. Untuk menghindari keadaan yang tidak pasti, biasanya permintaan dikelompokkan berdasarkan permintaan regular dengan permintaan yang tidak pasti. Contohnya pada sebuah bank, ada nasabah yang dikelompokkan sebagai nasabah yang tidak tentu kehadirannya, seperti nasabah individu.
b.      Menawarkan intensif harga (offering price incentive)
     Banyak contoh dimana dilakukan kebijaksanaan perbedaan harga (price discrimination) yang tujuannya agar terdapat keseimbangan antara jumlah kapasitas dengan permintaan.
1.         Perbedaan biaya telepon tengah malam terutama untuk jarak jauh
2.         Harga pertunjukan siang (matinee show) yang lebih murah
3.         Sewa hotel yang lebih murah pada saat – saat sepi, misalnya hari senin sampai dengan hari kamis.
4.         Harga yang lebih tinggi pada saat sibuk.
Perbedaan harga sering dilakukan perusahaan untuk menjaga agar tidak terlalu banyak kapasitas menganggur (idle capacity) sehingga pendapatan dapat ditingkatkan, disampingi itu, perusahaan tidak ingin membebankan kerugian perusahaan akibat kapasitas lebih tersebut kepada konsumen. Pada perusahaan tertentu, diskriminasi harga ini tidak diberlakukan untuk semua konsumen.
c.         Melakukan promosi pada waktu permintaan sepi (promoting off-peak demand)
Usaha-usaha promosi yang dilakukan perusahaan untuk dapat mengisi kapasitas kosong ini bertujuan untuk mencari konsumen lain. Misalnya, suatu hotel membujuk konsumen bisnis agar tidak menggunakan hotel pada hari – hari sibuk, seperti akhir pekan.
d.        Mengembangkan atau menawarkan jasa pelengkap lainnya (developing complementary services)
e.          Penggunaan system pesanan dan penanganan masalah kelebihan pesanan (using and handling the overbooking problems).Dengan adanya system pemesanan terlebih dahulu, maka permintaan yang penuh pada satu saat dapat digeser pada waktu – waktu sepi. Bisa juga dilakukan cara untuk menangani permintaan yang melebihi kapasitas dengan menawarkan tempat – tempat lain bagi konsumen yang tidak mendapat tempat. System pemesanan tempat seperti di atas bermanfaat juga bagi konsumen untuk menghindari ketidakpastian mendapatkan tempat atau risiko harus menunggu tersedianya tempat.  Kelemahan dari system pemesanan ini adalah jika si pemesan tidak jadi berangkat, maka beberapa tempat menjadi tidak terpakai.
Untuk mengatasi hal ini, beberapa perusahaan jasa menentukan persyaratan, yaitu bila beberapa hari sebelum berangkat tidak ada konfirmasi, maka keberangkatan dibatalkan dan uang muka tidak dikembalikan.
2.6  Strategis Mengelolah Penawaran
Strategi-strategi yang dapat diterapkan perusahaan jasa untuk menyesuaikan kapasitasnya dengan tingkat permintaan yang berfluktuasi adalah:


      1.   Menggunakan karyawan paruh waktu
      Karyawan paruh waktu banyak yang dipekerjakan selama periode sibuk. Strategi ini banyak diterapkan pada jasa yang terstandarisasi dan untuk tugas yang tidak terlalu banyak membutuhkan keterampilan khusus. Misalnya toko-toko busana dan kantor pos mempekerjakan tenaga tambahan paruh waktu (misalnya para pelajar dan mahasiswa yang ingin mencari pengalaman atau menambah penghasilan) pada waktu menjelang Hari Natal dan Tahun Baru, Lebaran atau saat-saat permintaan puncak lainnya.
    2.   Menyewa atau berbagi fasilitas dan peralatan tambahan
      Untuk menghindari investasi tambahan yang cukup mahal dan tidak sepenuhnya dapat dimanfaatkan, perusahaan jasa dapat menyewa fasilitas atau peralatan tambahan yang dipergunakan selama periode puncak/sibuk. Alternatif lainnya adalah mengembangkan shared services, misalnya beberapa rumah sakit secara bersama-sama membeli peralatan medis tertentu untuk dipergunakan bersama. Beberapa perusahaan penerbangan juga dapat memanfaatkan peralatan penanganan bagasi, pintu masuk, dan berbagai fasilitas lainnya secara bersama-sama.
     3.   Menjadwalkan aktivitas downtime selama periode permintaan rendah
       Guna menjamin bahwa seluruh kapasitas produktif perusahaan dapat tersedia selama periode puncak, maka aktivitas-aktivitas seperti renovasi bangunan, reparasi, liburan karyawan, dan pelatihan harus dijadwalkan selama periode permintaan diramalkan rendah. Dengan kata lain, perusahaan menerapkan peak–time efficiency routines, di mana karyawan hanya melakukan tugas-tugas pokok selama periode permintaan puncak. Di samping itu, perusahaan menjadwalkan beberapa shift kerja dalam satu hari. Penjadwalan ini sangat penting terutama bagi perusahaan jasa yang menghadapi permintaan siklikal, seperti rumah sakit, bank, kepolisian, dan wartel.
     4.  Melakukan pelatihan silang (cross-training) terhadap karyawan
      Para karyawan dilatih      untuk melakukan berbagai macam tugas, supaya       mereka dapat saling membantu dan menunjang. Hal ini sangat bermanfaat apabila terjadi bottleneck, di mana sebagian karyawan menghadapi periode sibuk sementara karyawan lainnya relatif santai. Misalnya, di saat sebagian karyawan bagian persediaan relatif santai (pekerjaannya relatif tidak banyak), mereka akan diperbantukan pada bagian kasir bila antrian di kasir supermarket mulai memanjang

.
     5. Meningkatkan partisipasi para pelanggan
      Perusahaan dapat mengupayakan keterlibatan pelanggan sebagai coproducer dalam tugas-tugas tertentu (komponen jasa yang bersifat customer self-service), misalnya pasien mengisi sendiri catatan medisnya, konsumen menaruh sendiri barang-barang belanjaannya di supermarket, dan pelanggan mengambil sendiri makanan dan minuman yang dipesan di restoran fast food.
2.7    Metode-Metode dalam Peramalan
Pengukuran permintaan adalah usaha untuk mengetahui permintaan atas suatu produk atau sekelompok produk di masa yang lalu dan di masa yng sekarang dalam kendala satu asset kondisi tertentu. Peramalan permintaan merupakan usaha untuk mengetahui jumlah produk atau sekelompok produk di masa yang akan datang dalam  kendala satu asat kondisi tertentu. Hasil maksimal dari suatu kegiatan peramalan adalah adalah melakukan minimisasi ketidakpastian yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. Ada dua macam pendekatan dalam peramalan yaitu :
a.       Pendekatan time series yaitu model yang tidak memperhatikan hubungan sebab akibat atau dengan kata lain hasil peramalan hanya memperhatikan kecenderungan dari data yang di masa lalu yang tersedia. Menurut makridatis dan steven secara skematis pendekatan ini dapat diganbarkan sebagai berikut:

system
Input-----------------generating proses----------------------output

                                    Random effects
b.      Pendekatan yang memperhatikan  hubungan sebab akibat (cause-effects method) atau pendekatan yang menjelaskanterjadinya suatu keadaan (explanatory method) oleh sebab-sebab tertentu. Dengan kata lain hubungan sebab akibat yang terjadi bukan hubungan deterministic melainkan hubungan stokastic. Secara schematic pendekatan inidapat digambarkan sebagai berikut

system
Input--------------cause and effects relationship------------uotput
                                                            Random effects
1.      Prosedur Peramalan
Tahap-tahap dalam study kelayakan proyek :
1.      analisis ekonomi yakni yang mengadakan proyeksi terhadap aspek-aspek makro terutama aspek kependudukan dan pendapatan.
2.      analisis industri yakni analisis terhadap permintaan pasar dari seluruh perusahaan yang menghasilkan produk sejenisdari produk yang diusulkan dalam study kelayakan proyek.
3.      analisis penjualan mas lalu yakni dilakukan untuk melihat “ market positioning” produk dalam stuktur persaingan dan dari padanya dapat diketahui   “ market share “ produk tersebut.
4.      analisis peramalan permintaan di mana berkaitan dengan perencanaan program pemasaran di masa yang akan datang.
5.      pengawasan hasil dari peramalan yakni usaha untuk minimalisasi kesalahan hasil dari berbagai tenik peramalan yang dugunakan .
2.       Kendala Pemilihan Tehnik Peramalan
             Kendala-kendala yang dihadapi antara lain:
1.      waktu yang handak diliput yakni rentangan waktu masa ynag akan datang dan jangkauan peramalan.
2.      tingkah laku data yakni meliputi jumlah , ketepatan, dan tingkah laku data di masa yang lalu yang tersedia.
3.      tipe model yakni pakah model yang digunakan merupakan model time series, kaosalitas atau yang lainnya.
4.      biaya yang tersedia yakni biaya yang tersedia untuk penyusunan studi kelayakan proyek.
5.      tingkat ketepatan yang diinginkan yakni ketelitian dan kecermatan peramalan yang diinginkan.
6.      kemudahan penerpan yakni kemudahan , manajemen, data dan biaya.

3.      Pengukuran Permintaan Produk
Ada beberapa metode dalam mengukur permintaan produk :
a.       penggunaan dta impor produk yang bersangkutan, jika selama ini sebelum proyek yang bersangkutan ada belum pernah dihasilkan di dalam negeri, dan produk yang bersangkutan merupakan produk subsitusi impor.
b.      penggunaan data ekpor, impor, dan produksi dalam negeri . formula yang digunkan untuk keadaan ini adalah:
PE = P + (I - E) + DC

Dimana:
                        PE   : Permintaan efektif yang di cari
                        P     :  Produksi dalam negeriselama masa yang bersangkutan
                        I      :  Impor yang dilakukan
                        E     :  ekspor yang dilakukan
                        DC  :  jumlah perubahan cadangan produk.
c.       metode rasio rantai yakni metode yang menghitung permintaan efektif dengan cara membagi dalam komponen-komponen yang lebih kecil dari suatu mata rantai urutan dari variable yang berpengaruh terhadap produk yang bersangkutan.
4.      peramalan permintaan produk yang sudah mapan
Ada beberapa metode yang digunakan  diantaranya:
a.       metode pendapatan
b.      metode tes atau eksperimen
c.       metode survey
d.      metode time series
e.       metode regresi korelatif
f.       metode input output
5.      Peramalan Permintaan Produk Baru
Ada beberapa metode yang akan di gunakan :
a.       metode time series  di mana metode ini hanya berdasarkan data dari masa yng lalu.
b.      metode tred linier yang mana dapat di formulasikan :
Y     =    a   +    bX

Di mna pada metode ini juga di bagi lagi menjadi beberapa bagian yanitu :
1.      metode least square
pada awal data yang tersedia adalah mempunyai kecenderunganberbentuk garis lurus . dan dapat di formulasikan sebagai berikut :

Y     =    a   +    bX

Dimana :
                        Y     :  variable yang akan di ramalkan
                        a      :  kostanta yang akan menunjukkan brsarnya harga
                        Y     :  (ramalan) apabila X sama dengan nol
b      :  variabilitas per x ysitu menunjukksn besarnya perubahan nilai y dari setiap perubahan satu unit X
X     :   unit waktu yang dapat dinyatakan dalm minggu , bulan , semester, tahun tergantung pada data perusahaan.
Sedangkan untuk mencari nilai a dan b dapat dengan rumus sebagai berikut :
A  =   å Y    =   Y        dan         B  =               å XY
 n                                               åX2

2.      metode product moment
metode ini hampir sama dengan dmetode leaset squere hanya saja ini di gunakan dalam meramalkan penjualan perusahaan untuk data yang tersedia adalah mempunyai kecenderunan berbentuk garis lurus di mana persamaannya adalah :
Y     =    a   +    bX
.  
Dimana :
                        Y     :  variable yang akan di ramalkan
 a      :  kostanta yang akan menunjukkan brsarnya harga Y apabila X sama dengan 0
b      :  variabilitas per x yaitu menunjukksn besarnya perubahan nilai y dari setiap perubahan satu unit X
X     :  unit waktu yang dapat dinyatakan dalam minggu , bulan , semester, tahun tergantung pada data perusahaan
Sedangkan untuk mencari nilai a dan b adalah sebagai berikut :
Persamaan I
∑Y   =   n.a  +  b∑x
                                               
Dengan syarat ∑x ≠ 0
Persamaan II
∑XY  =  a ∑x  +  b ∑x2
           

3.      metode setengah rata-rata
metode setengah rat-rata ini masih tergolong metode tred linier di man data yang tersedia tetap berbentuk linier jika kita gambar dalam bentuk grafik.
Y’     =    a   +    bX

Untuk mencari nilai a dan b adalah :
Y=  a  +  bx1
Y2   =  a  =  bx2

4.      Metode Kuadratik
Metode kuadratik adalah metode merupakan trend non linier dan jika kita gambar berbentuk garis melengkung. Sedangkan persamaan dari bentuk metode kuadratik adalah :
                                    Y’  =  A  +  BX  + Cx2

Di mana :
Y     :  variable yang akan di ramalkan
A   :  kostanta yang akan menunjukkan brsarnya harga Y apabila X sama dengan 0 b dan c adalah variable per X, yaitu menunjukkan besarnya perubahan satu unit X.
X  :  unit waktu yang dapat dinyatakan dalam minggu , bulan , semester, tahun tergantung pada data perusahaan
Sedangkan koovisiennya adalah ;
                                    A   =   (∑ y  -c ∑X2 )  /  n
                                    B   =   (∑ XY  /  ∑x2 )
           
                                    C   =  ( n ∑X 2Y)  -  (( ∑X2 ) (∑Y))
                                                (n ∑X4)  -  ((∑X2)2)
Dengan syarat ∑X2  sama dengan 0

5.      metode exponencial sederhana
metode ini digunakan jika data histories di gambar menjadi kurva kecenderungan berbentuk naik dan turun, akan tetapi kenaikan atau penurunan tidak terlalu tajam. Maka fungsi persamaannya :
y’  =  a.bx yang dapat disederhanakan menjadi fungsilogaritma yaitu :
y’  =  log a  +  log b x
dengan syarat ∑x  =  0
maka koefisien  a dan b dapat dicari dengan  :

log a   =     ∑ log Y           dan        log  b   =    =     ∑ log Y
                        N                                                         ∑X2  
1.      Metode Regresi-Korelasi
Dalam rangka menyusun peramalan penjualan produk  perusahaan ternyata terdapat beberapa perusahaan di mana penjualan produknya mempunyai ketergantungtan terhadap penjualan produk yang lain. Produk yang mempengaruhi tersebut dapt berasal atau diproduksi oleh perusahaan yang sama atau jugadiproduksi atau di jual oleh perusahan yang lain.

2.      Model Peramalan Penjualan.
Model peramalan penjualan produk perusahaan dimana produknya merupakan produk permintaan turunan ini tidak jauh berbeda dengan model penjualan produk terdahulu.
Secara umum prosedur yang dilaksanakan di dalam penyusunan persamaan tersebut adalah ;
1.      mengadakan pengujian apakah memeng terjadi hubungan antara jumlah penjualan produk dominant dengan jumlah produk perusahaan.
2.      menyusun regresi antara penjualan produk domimnan dengan produk perusahan atas dasar penjualan kdi masa yang lalu.
3.       menyusun ramalan penjualan produk dominant
4.      menyusun peramalan produk perusahaan.
3.      Regresi Linier Sederhana
            Pada hubungan ini hanya satu variable yang dianggap bebas atau berpengaruh pada terjadinya variable yang lain atau variable yang terikat.
Sedangkan persamaannya adalah ;
  Y’  =  A  +  BX 

Dimana:
X   =   variable bebas
Y   =   variable terikat
A   =   bilangan konstan
B   =   koofisien regresi
Dengan menggunakan metode regresi maka diperoreh koefisien a dan b sebagai berikut :
B   =   [ N ∑XY  -   ((∑X) (∑Y)) ]
                                    [ N ∑X2  -   ((∑X)2) ]
           
A   =   (∑Y)        -    B   (∑Y)
                                    N                          N
Sebenarnya banyak sekali perhitungan korelasi , yang dalam penerapannya memerlukan syarat-syarat tertentu dari data yang tersedia salah satunya adlan dalam bentuk persamaan sebagai berikut
R  =   [ N ( ∑XY)]  -   [((∑X) (∑Y)) ]


                         [ N ( ∑X2 )]  -   ((∑X)2) ] [ N ( ∑Y2 )]  -   ((∑Y)2)1/2
           

4.      Metode statistic untuk analisa khusus, beberapa analisisn khusus  antara lain ;
a.       analisis industri
b.      analiosis jenis produk
c.       analisis penggunaan akhir
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
            pasar adalah tempat pertemuan antara penjual dengan  pembeli, ada juga pasar adalah daerah atau tempat (area) yang didalamnya terdapat kekuatan – kekuatan permintaan dan penawaran yang saling bertemu untuk membentuk suatu harga.
     Permintaan adalah  jumlah barang yang dibutuhkan konsumen yang mempunyai kemampuan membeli pada berbagai tingkat harga Permintaan efektif: permintaan yang didukung oleh daya beli.
     Pengukuran permintaan adalah usaha untuk mengetahui permintaan atas suatu produk atau sekelompok produk di masa yang lalu dan di masa y ng sekarang dalam kendala satu asset kondisi tertentu. Peramalan permintaan merupakan usaha untuk mengetahui jumlah produk atau sekelompok produk di masa yang akan datang dalam  kendala satu asat kondisi tertentu.
Pengukuran Permintaan Produk
Ada beberapa metode dalam mengukur permintaan produk
1.    penggunaan dta impor produk yang bersangkutan
  2. penggunaan data ekpor, impor, dan produksi dalam negeri

3.2 Saran
 pengukuran terhadap permintaan pasar sangat lah penting karena dengan adanya pengukuran terhadap permintaan pasar Perusahaan dapat menghasilkan banyak perkiraan permintaan yang berbeda berdasar tingkat produk, tingkat ruang serta periode waktu yang berbeda. Oleh karena itu lebih baik  jika suatu perusahaan melakukan pengukuran terhadap permintaan pasar karena dengan melakukan pengukuran terhadap permintaan pasar maka suatu perusahaan dapat mengidentifikasi peluang pasar.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar